Selasa, 02 Juni 2015

PESONA KEINDAHAN WISATA BATU KUWUNG

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah menciptakan alam begitu indah lengkap dengan segala kebutuhan manusia. Salah satu keindahan alam pegunungan yang ada di Kabupaten Serang – Propinsi Banten adalah Taman Wisata Air Panas Batu Kuwung yang terletak di jalan Palka Ciomas Padarincang – Desa Padarincang, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Di lokasi ini terdapat sumur artesis air panas yang berasal dari kaki Gunung Karang dengan suhu air mencapai lebih dari 80 derajat celcius. Namun ada juga sumur artesis air dingin, sehingga sangat serasi bagi pendatang yang ingin mencoba kehangatan air di Batu Kuwung tersebut.






Nah tentunya pembaca penasaran, kira – kira apa saja kolam yang ada di dalam wisata batu Kuwung tersebut. Ada sekitar 2 kolam air dingin (untuk dewasa ukuran 35 x 10 m dengan kedalaman 50 s/d 80 cm) dan kolam anak anak ukuran 20 x 10 m dengan kedalaman sekitar 30 cm), 1 kolam air panas untuk berendam serta sekitar 12 kamar tertutup ukuran 3x3,5 m (kelas Eksekutif dan Bisnis) yang bisa digunakan untuk berendam secara pribadi/keluarga yang didalamnya ada kran air panas dan air dingin (bisa diatur volumenya).
 banyak pengunjungnya pada hari – hari libur baik wisatawan lokal maupun dari luar kota dan dengan berbagai alasan, seperti untuk pengobatan maupun sekedar berliburan.
  
Nah bagi anda yang belum pernah mencoba tidak ada salahnya berlibur ke Pemandian Air Panas Batu Kuwung.

Minggu, 10 Mei 2015

TEKNIK MEMBUAT KANDANG JANGKRIK

Satu hal yang paling penting dalam budidaya jangkrik adalah keberadaan kandang atau tempat hidup binatang jangkrik, karena sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup binatang ternak anda. Sebagai satu satunya tempat berlindungnya jangkrik dari pemangsa dari luar seperti kodok, ayam, cicak, ular, tikus, kecoa, dll. Maka model atau desain kandang haruslah dibuat sedemikian rupa atau safe dan comfort untuk si jangkrik itu sendiri.
Berikut ini akan kami ulas teknik pembuatan kandang jangkrik secara minimalis, antara lain :
Tahap pertama yaitu mencari lokasi yang tepat untuk beternak jangkrik. Adapun   Syarat Lingkungan Hidup Jangkrik Dan Pemilihan Lokasi Yang Tepat yaitu sbb :
1.     Lokasi pemeliharaan sebaiknya harus tenang, sunyi dan teduh serta mendapat sirkulasi udara yang baik untuk penyesuaian suhu ruangan.
2.     Carilah Lokasi jauh dari keramaian atau sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya, dan lain-lain.
3.     Lokasi sebaiknya juga jauh dari kegiatan manusia seperti lalu lalang orang lewat dan yang tidak berhubungan dengan kegiatan budidaya.
4.     Ruangan tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
5.     Sebaiknya jauh dari pepohonan agar dapat menyerap panas matahari secara bebas.
6.     Jauh dari kandang ayam atau hewan lain yang mengganggu.
7.     Usahakan menghindari lokasi yang banyak predator seperti semut, cicak, tokek, dan tikus namun hal ini masih dapat diminimalisir.

Tahap kedua adalah merancang kandang jangkrik (dalam hal ini jenis kandang portabel/dari bahan kayu yang dapat dipindah – pindah, buka terbuat dari batu bata/tembok yang permanen), yaitu dirancang seperti peti namun diberi kaki-kaki untuk menghindari semut. Nantinya pada kaki-kaki tersebut diberi wadah berupa botol aqua yang dipotong dan diisi dengan oli bekas sebagai penghalang semut dan predator naik kekandang. Kenapa harus oli bekas? karena oli bekas dapat didapat secara gratis tanpa perlu biaya tambahan dan anda dapat mencarinya di bengkel motor/mobil terdekat dari kediaman anda. Oli bekas ini berfungsi sebagai pembunuh predator yang hendak masuk dan terjebur kedalamnya. Kalau pakai air tidak menjamin jika semut yang terperangkap mati didalamnya kadang berenang dan naik keatas kandang.




Tahap ketiga membuat kandang jangkrik dari bahan kayu/triplex/plywood, yaitu mengumpulkan bahan baku sebagai berikut, kemudian mulai membuat sesuai gambar yang telah dirancang.
1.     Kayu reng/kayu untuk memasang genting yang diapasang diatas pasak. Kayu ini dipakai untuk rangka box/kandang pemeliharaan jangkrik.
2.     Triplex/plywood yang nanti dipakai untuk tembok atau dinding dan alas kandang/box
3.     Paku yang dipakai untuk merakit reng dan triplex menjadi box/kandang jangkrik.
4.     Semen putih/mill yang dipakai untuk melumuri dinding kandang.
5.     Lakban coklat yang dipakai untuk pembatas dibagian atas kandang agar jangkrik tidak dapat kabur.
6.     Waring/jaring ikan dipakai untuk penutup bagian atas supaya predator seperti ngengat dan tokek dan cecak tidak masuk kedalam kandang saat keadaan terbuka.
7.     Bambu yang digunakan untuk bahan pembuat tutup kandang yang dipadukan dengan terpal plastik.
8.     Terpal plastik untuk penutup kandang, Model Kandang Ternak Jangkrik ini yang menjadi standart para peternak jangkrik.


sumber : google.com/berbagai sumber

MENGENAL TAHAPAN BUDIDAYA JANGKRIK

Dewasa ini budidaya jangkrik merupakan salah satu usaha produktif yang cukup menjanjikan, ditengah maraknya para pecinta burung kicauan maupun penggemar ikan hias yang membutuhkan jangkrik sebagai salah satu pakan favoritnya.
Untuk budidaya jangkrik itu sendiri memang tidak terlalu sulit dan tidak memerlukan modal yang besar, bibitnya juga mudah didapat serta tidak berbahaya dan kaya akan protein hewani, disamping besar juga manfaatnya buat kesehatan. Beberapa tahapan dalam budidaya jangkrik ini seyogyanya agar dilakukan dengan teliti dan hati - hati serta menghasilkan produk yang maksimal, antara lain :
a. Mengawinkan jangkrik
Tempat untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya terpisah dengan tempat pembesaran anakan. Kondisi kandang untuk mengawinkan sebaiknya dibuat aga mirip dengan habitat jangkrik di alam. Dinding kandang bisa diolesi tanah liat, semen putih serta diberi daun-daun kering, seperti daun jati, daun pisang atau serutan kayu.
Jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama. Bila indukan jantan dan betina berbeda spesies, perkawinan tidak akan terjadi. Untuk mengawinkan jangkrik masukan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.
Dalam kandang perkawinan, siapkan bak pasir atau tanah sebagai tempat peneluran. Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus. Jangkrik betina yang telah dibuahi akan bertelur. Telur biasanya diletakkan dalam pasir atau tanah.
Description: https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQNJOSaQ_xsCjxNVRKs8I-jRm6pI6vz4kehruhZVVjQd2pl9j4h Description: http://hobiku.net/wp-content/uploads/2014/12/Jangkrik-jantan-dan-betina.jpg
 






Selama masa perkawinan jangkrik harus mendapatkan asupan pakan yang cukup. Contoh pakannya kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dan jenis sayuran hijau lainnya. Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai pakan membusuk di dalam kandang.
Beberapa peternak ada yang memberikan ramuan khusus bagi jangkrik yang sedang dikawinkan. Misalnya, bekatul, tepung ikan, kuning telur bebek yang telah direbus dan dihaluskan, dan beberapa vitamin. Katanya agar telur yang dihasilkan bisa banyak dan berkualitas. Apakah hal tersebut efektif? belum ada ujinya hanya berdasarkan dari pengalaman beberapa peternak saja.

b. Menetaskan telur
Telur jangkrik akan menetas setelah 7-10 hari, terhitung sejak perkawinan. Maksimal 5 hari setelah induk betina bertelur (sebelum menetas), pisahkan telur-telur tersebut. Hal ini untuk menghindari si induk memakan telurnya sendiri.
Pindahkan ke dalam kandang penetasan telur yang juga sekaligus pembesaran anakan. Warna telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh. Setelah 4-6 hari biasanya telur menetas.
Pada masa penetasan, kelembaban kandang harus terus dijaga dengan penyemprotan air, atau menutup kandang dengan karung goni basah.
c. Pemberian pakan
Setelah telur menetas, langkah selanjutnya adalah memberikan pakan. Jangkrik yang baru menetas, berumur 1-10 hari diberikan pakan ayam (voor), yang terbuat dari kacang kedelai, beras merah, dan jagung kering yang dihaluskan.
Setelah lewat 10 hari, anakan jangkring bisa dikasih makan sayur-sayuran dan jagung muda. Selanjutnya pakan bisa ditambahkan singkong, mentimun atau ubi.
d. Pemeliharaan kandang
Penting untuk menjaga kandang tetap higienis dan bersih, serta terhindar dari gangguan hama. Hal lain yang perlu dijaga adalah kondisi kandang agar tetap lembab dan gelap. Selain itu tetap jaga agar makanan cukup tersedia, karena bila kurang jangkrik akan kanibal, saling emmangsa di antara mereka.
Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai membusuk di dalam kandang. Kandang yang baru dibuat sebaiknya dicuci dahulu, jangan sampai masih berbau vinil bila terbuat dari tripleks. Caranya, lumuri permukaan kandang dengan lumpur sawah untuk dan dijemur hingga kering.
Periksa air yang ada pada mangkuk atau kaleng pada kaki-kaki kandang. Tambah atau ganti bila cairan sudah sedikit. Cairan yang digunakan bisa air, minyak tanah, atau jenis cairan lain yang bisa mencegah hama masuk ke dalam kandang.
e. Pemanenan
Ada dua output yang bisa dipanen dari ternak jangkrik, yaitu jangkrik dewasa dan telur jangkrik. Telur jangkrik biasanya dijual lebih mahal dari jangkrik itu sendiri. Telur biasanya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran.
Ternak jangkrik sudah bisa dipanen setelah mencapai umur kurang lebih 30 hari. Terhitung sejak telur mulai menetas.
sumber : google.com/berbagai sumber

BERBAGAI MANFAAT DAGING JANGKRIK

Siapa sangka hewan yang satu ini begitu banyak manfaatnya, iya itulah jangkrik terutama dagingnya ternyata sangat berguna buat kesehatan manusia, antara lain yaitu :
1.        Daging jangkrik dapat berguna untuk memperlambat penuaan pada manusia atau dengan kata lain dapat meremajakan sel – sel tubuh yang telah usang sehingga manusia terkesan lebih awet muda. Hal ini sebagai efek kandungan asam amino pada daging jangkrik yang menghasilkan protein collagen.
2.        Daging jangkrik dapat juga digunakan sebagai obat alternatif, dengan kandungan didalamnya seperti protein (Omega 3, Omega 6, dan Omega 9), asam amino, asam lemak essensial.
3.        Protein dalam daging jangkrik juga bermanfaat untuk anti-oksidan dalam tubuh kita seperti menghindari penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah.
4.        Khusus untuk orang dewasa yang selama ini bermasalah dalam hubungan seksual, ternyata mengkonsumsi daging jangkrik dapat meningkatkan vitalitas baik pria maupun wanita.
Lalu bagaimanakah cara pemanfaatannya? Baiklah akan dijelaskan bahwa daging jangkrik dapat digoreng atau dibakar sebagai makanan lezat.
Namun demikian jangkrik yang akan diolah sebagai makanan sebaiknya jangkrik yang masih muda atau belum tumbuh sayapnya.

Itulah sekelumit manfaat daging jangkrik, namun di beberapa kota ada juga yang sudah mengolah daging jangkrik menjadi tepung jangkrik yang digunakan sebagai pakan burung kicauan. Setelah ditanya ternyata katanya dapat membuat burung lebih cepat berkicau atau gacor dan semakin kuat.

sumber : google.com/berbagai sumber diolah

MENAKAR KANDUNGAN GIZI PADA DAGING JANGKRIK

Apabila kita cermati potensi kandungan gizi dalam daging jangkrik tentunya akan tercengang ketika tahu betapa besar kadar gizi yang ada di dalamnya, dimana selama ini mungkin luput dari pandangan kita. karena memang yang lazim di konsumsi masyarakat kita adalah daging sapi, daging ayam, ikan dll.
Berdasar penelitian ilmiah, Daging Jangkrik mengandung 105,49 ppm hormon progesteron dan 259,535 hormon , esterogen. hormon itu diketahui baik untuk membangun vitalitas perempuan. Misalnya, bermanfaat untuk pertumbuhan sekunder serta kesuburan, di samping bisa mengurangi rasa nyeri saat menopause dan membuat siklus menstruasi lancar.
Jangkrik juga menghasilkan sumber energi 4,87 kalori per gram, jauh di atas bahan makanan lainnya, data penelitian menyebutkan jangkrik memiliki senyawa kimia seperti asam amino yang dibutuhkan untuk proses pembentukan sel. Selain itu, jangkrik juga mengandung glutation (GSH) dan berfungsi sebagai antioksidan alami pada tubuh manusia
Kandungan kandungan proteinnya yang mencapai 57,32 persen (sesuai penelitian Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto) membuat jangkrik layak untuk dikonsumsi manusia.
Komposisi Asam Amino pada Jangkrik Kalung
No. Jenis Asam Amino Jumlah (mg/g)
1. Aspartat 8,76
2. Glumatat 5,98
3. Serin 4,03
4. Glysin 3,41
5. Threonin 4,03
6. Alanin 3,77
7. Tirosin 8,11
8. Valin 5,16
9 Metionin 0,79
10. Sistein 44,76
11. Leusin 4,81
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada jangkrik kalung, sistein merupakan jenis asam amino dengan jumlah tertinggi. Senyawa ini sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan GSH (glutation) yang merupakan zat antioksidan alami dalam tubuh manusia. Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa jangkrik kalung dapat dimanfaatkan sebagai zat antioksidan dengan kandungan protein jangkrik kalung yang cukup tinggi, yaitu sebesar 57,32 %.
Selain hal yang telah dipaparkan diatas, tepung jangkrik juga telah memiliki fatwa halalnya yakni berdasar keputusan fatwa MUI nomor Kep-139/MUI/IV/2000, membudidayakan jangkrik untuk diambil manfaatnya, misalnya untuk obat-obatan atau kosmetika boleh (mubah) dan halal, sepanjang tidak menimbulkan bahaya atau mudharat. Begitu juga untuk dimakan atau dijual hukumnya adalah mubah dan halal. Fatwa ini berlaku sejak 25 Desember 1999 (Halal Guide, 2006).
Mengingat banyak sekali kandungan gizi dalam tepung jangkrik. Namun, pengetahuan masyarakat tentang kandungan tepung jangkrik ini pada umumnya masih sangat terbatas, hal ini dikarenakan belum tersebar dan berkembangnya informasi mengenai inovasi yang dapat menggugah konsumen untuk memanfaatkan tepung jangkrik sebagai bahan pangan.

Selain itu, berdasarkan penelitian Ir Prayitno, MSi, minyak jangkrik mengandung DHA, ARA, Omega 3 dan Omega 6. Yakni suplemen yang membantu dalam pertumbuhan kecerdasan otak anak-anak.(Suara Merdeka, 19 Januari 2006).

Sabtu, 22 Maret 2014

JENIS – JENIS LAMPU TAMBAHAN PADA KENDARAAN BERMOTOR RODA 4 ATAU LEBIH

Pada setiap kendaraan bermotor wajib memiliki lampu – lampu tambahan yang berfungsi pada saat - saat tertentu seperti hujan deras, kabut tebal, malam hari dan kondisi lalu lintas yang pada. Hal ini lebih diutamakan dalam rangka faktor keamanan dan keselamatan berkendara baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Aturan baku yang mengatur hal tersebut terdapat pada Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan antara lain sebagai berikut :
Pasal 30
Lampu penerangan tanda nomor Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf h dipasang di bagian belakang dan dapat menyinari tanda nomor Kendaraan Bermotor agar dapat dibaca pada jarak paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari belakang.

Pasal 31
Lampu isyarat peringatan bahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf i menggunakan lampu penunjuk arah yang menyala secara bersamaan untuk kedua arah dengan sinar kelap-kelip.

 Pasal 32
(1) Lampu tanda batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf j hanya dipersyaratkan bagi Kendaraan yang memiliki lebar lebih dari 2.100 (dua ribu seratus) milimeter.
(2) Lampu tanda batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipasang di bagian depan dan bagian belakang sisi kiri atas dan sisi kanan atas.

Pasal 33
(1) Alat pemantul cahaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 huruf k harus memenuhi persyaratan:
a. dipasang secara berpasangan;
b. dapat dilihat oleh pengemudi Kendaraan lain yang berada di belakang Kendaraan pada malam hari dari jarak paling sedikit 100 (seratus) meter apabila pemantul cahaya tersebut disinari lampu utama Kendaraan di belakangnya;

c. dipasang di bagian belakang Kendaraan Bermotor pada ketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu lima ratus) milimeter; dan
d. tepi bagian terluar pemantul cahaya tidak melebihi 400 (empat ratus) milimeter dari sisi terluar Kendaraan.
(2) Alat pemantul cahaya untuk Kereta Gandengan dan Kereta Tempelan harus berbentuk segitiga.
(3) Dalam hal alat pemantul cahaya untuk mobil barang menggunakan stiker, harus memantulkan cahaya.

Pasal 34
(1) Kendaraan Bermotor dapat dilengkapi dengan lampu kabut yang berjumlah paling banyak 2 (dua) buah dipasang di bagian depan Kendaraan.
(2) Lampu kabut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:
a. dengan cahaya warna putih atau kuning;
b. titik tertinggi permukaan penyinaran tidak melebihi titik tertinggi permukaan penyinaran dari lampu utama dekat;
c. dipasang pada ketinggian tidak melebihi 800 (delapan ratus) milimeter;
d. tepi terluar permukaan penyinaran lampu kabut tidak melebihi 400 (empat ratus) milimeter dari sisi terluar Kendaraan; dan
e. tidak menyilaukan pengguna jalan.

STANDAR TEKNIS UNTUK LAMPU PADA SEPEDA MOTOR

Pada kendaraan jenis sepeda motor tetap diberlakukan peraturan standar teknis sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan. Hal itu dikarenakan beberapa alasan demi keselamatan pengendara sepeda motor. Berdasarkan data yang kami dapat dari Kepolisian Republik Indonesia jumlah sepeda motor sampai dengan tahun 2012 mencapai 77.755.658 unit atau sekitar 82,4 % dari total jumlah kendaraan di Indonesia, disusul jumlah mobil sekitar 9,5 juta unit atau 10%. (sumber : Kakorlantas Polri).
Oleh sebab itu PR kita bersama dalam mencari solusi terhadap dampak permasalahan yang timbul di sepanjang jalan raya di kota – kota besar dan perlu ada langkah – langkah konkret kedepan.
Salah satu peraturan yang telah diterapkan dalam Undang – undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah Penerapan Menyalakan Lampu pada siang hari bagi Sepeda motor.
Berkaitan dengan hal tersebut tidak ada salahnya kita kupas sedikit standar teknis lampu pada Sepeda motor antara lain sebagai berikut :


Pasal 24
(2) Untuk Sepeda Motor harus dilengkapi dengan lampu utama dekat dan lampu utama jauh paling banyak dua buah dan dapat memancarkan cahaya paling sedikit 40 (empat puluh) meter ke arah depan untuk lampu utama dekat dan 100 (seratus) meter ke arah depan untuk lampu utama jauh.
(3) Apabila Sepeda Motor dilengkapi lebih dari 1 (satu) lampu utama dekat maka lampu utama dekat harus dipasang berdekatan.

Pasal 25
(2) Lampu penunjuk arah untuk Sepeda Motor dipasang secara berpasangan di bagian depan dan bagian belakang Sepeda Motor, sejajar di sisi kiri dan kanan.
Contoh gambar :



Pasal 26
(3) Untuk Sepeda Motor lampu rem harus dipasang paling banyak 2 (dua) buah pada bagian belakang.

Pasal 27
(2) Untuk Sepeda Motor apabila mempunyai 2 (dua) lampu posisi depan, harus dipasang berdekatan.

Pasal 28
(2) Lampu posisi belakang untuk Sepeda Motor berjumlah paling banyak 2 (dua) buah.

Pasal 33
(4) Untuk Sepeda Motor dilarang menggunakan alat pemantul cahaya berbentuk segitiga.