Dewasa
ini budidaya jangkrik merupakan salah satu usaha produktif yang cukup
menjanjikan, ditengah maraknya para pecinta burung kicauan maupun penggemar
ikan hias yang membutuhkan jangkrik sebagai salah satu pakan favoritnya.
Untuk
budidaya jangkrik itu sendiri memang tidak terlalu sulit dan tidak memerlukan
modal yang besar, bibitnya juga mudah didapat serta tidak berbahaya dan kaya
akan protein hewani, disamping besar juga manfaatnya buat kesehatan. Beberapa
tahapan dalam budidaya jangkrik ini seyogyanya agar dilakukan dengan teliti dan
hati - hati serta menghasilkan produk yang maksimal, antara lain :
a. Mengawinkan jangkrik
Tempat
untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya terpisah dengan tempat pembesaran anakan.
Kondisi kandang untuk mengawinkan sebaiknya dibuat aga mirip dengan habitat
jangkrik di alam. Dinding kandang bisa diolesi tanah liat, semen putih serta
diberi daun-daun kering, seperti daun jati, daun pisang atau serutan kayu.
Jangkrik
yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama. Bila indukan jantan
dan betina berbeda spesies, perkawinan tidak akan terjadi. Untuk mengawinkan
jangkrik masukan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10:2.
Dalam
kandang perkawinan, siapkan bak pasir atau tanah sebagai tempat peneluran.
Selama masa perkawinan jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus
menerus. Jangkrik betina yang telah dibuahi akan bertelur. Telur biasanya
diletakkan dalam pasir atau tanah.
Selama
masa perkawinan jangkrik harus mendapatkan asupan pakan yang cukup. Contoh
pakannya kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dan jenis sayuran hijau
lainnya. Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai pakan membusuk di
dalam kandang.
Beberapa
peternak ada yang memberikan ramuan khusus bagi jangkrik yang sedang
dikawinkan. Misalnya, bekatul, tepung ikan, kuning telur bebek yang telah
direbus dan dihaluskan, dan beberapa vitamin. Katanya agar telur yang
dihasilkan bisa banyak dan berkualitas. Apakah hal tersebut efektif? belum ada
ujinya hanya berdasarkan dari pengalaman beberapa peternak saja.
b. Menetaskan telur
Telur
jangkrik akan menetas setelah 7-10 hari, terhitung sejak perkawinan. Maksimal 5
hari setelah induk betina bertelur (sebelum menetas), pisahkan telur-telur
tersebut. Hal ini untuk menghindari si induk memakan telurnya sendiri.
Pindahkan
ke dalam kandang penetasan telur yang juga sekaligus pembesaran anakan. Warna
telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh. Setelah 4-6
hari biasanya telur menetas.
Pada
masa penetasan, kelembaban kandang harus terus dijaga dengan penyemprotan air,
atau menutup kandang dengan karung goni basah.
c. Pemberian pakan
Setelah
telur menetas, langkah selanjutnya adalah memberikan pakan. Jangkrik yang baru
menetas, berumur 1-10 hari diberikan pakan ayam (voor), yang terbuat dari
kacang kedelai, beras merah, dan jagung kering yang dihaluskan.
Setelah
lewat 10 hari, anakan jangkring bisa dikasih makan sayur-sayuran dan jagung
muda. Selanjutnya pakan bisa ditambahkan singkong, mentimun atau ubi.
d. Pemeliharaan kandang
Penting
untuk menjaga kandang tetap higienis dan bersih, serta terhindar dari gangguan
hama. Hal lain yang perlu dijaga adalah kondisi kandang agar tetap lembab dan
gelap. Selain itu tetap jaga agar makanan cukup tersedia, karena bila kurang
jangkrik akan kanibal, saling emmangsa di antara mereka.
Buang
pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai membusuk di dalam kandang.
Kandang yang baru dibuat sebaiknya dicuci dahulu, jangan sampai masih berbau
vinil bila terbuat dari tripleks. Caranya, lumuri permukaan kandang dengan
lumpur sawah untuk dan dijemur hingga kering.
Periksa
air yang ada pada mangkuk atau kaleng pada kaki-kaki kandang. Tambah atau ganti
bila cairan sudah sedikit. Cairan yang digunakan bisa air, minyak tanah, atau
jenis cairan lain yang bisa mencegah hama masuk ke dalam kandang.
e. Pemanenan
Ada
dua output yang bisa dipanen dari ternak jangkrik, yaitu jangkrik dewasa dan
telur jangkrik. Telur jangkrik biasanya dijual lebih mahal dari jangkrik itu sendiri.
Telur biasanya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran.
Ternak
jangkrik sudah bisa dipanen setelah mencapai umur kurang lebih 30 hari.
Terhitung sejak telur mulai menetas.
sumber
: google.com/berbagai sumber